Kartasura, Pada hari Kamis, 2 September 2021 – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Psikologi Islam kembali menyelenggarakan Seminar Nasional. Kegiatan seminar ini bertema tentang “Berdamai Dengan Diri Sendiri : Healing and Recovery Inner Child”. Seminar Nasional ini adalah bagian dari program kerja Departemen Perkembangan Potensi dan Sumber Daya Mahasiswa, seminar ini bertujuan untuk menambah pemahaman khalayak umum tentang penyembuhan dan pemulihan luka batin, pun juga untuk mengetahui solusi dalam menghadapi luka batin. Seminar ini diadakan di Gedung LAB Fakultas Ushuluddin dan Dakwah lantai 4 juga via online melalui Zoom Meeting. Seminar dimulai pukul 09.00 WIB dan dibawakan oleh Thania dan Arisa sebagai pembawa acara Seminar Nasional ini. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Bapak Dr. Islah Gusmian M.Ag, juga dihadiri oleh Kaprodi Psikologi Islam Ibu Dr. Retno Pangestuti M.Psi., Psikolog. Dalam acara seminar ini HMPS Psikologi Islam mengundang narasumber saudari Muharini Aulia M.Psi., Psikolog (Psikolog dan Founder Beranda Jiwa youtube channel), dan dimoderatori oleh Dosen Psikologi UIN Raden Mas Said Ibu Lintang Seira Putri, M.A.
Seminar ini membahas tentang Inner Child yang erat kaitannya dengan pengalaman di masa kecil yang terkadang menjadi sesuatu yang memorable moment jadi teringat entah itu disadari ataupun tidak. Pertanyaannya apakah perilaku pada saat ini adalah penggambaran dari masa lalu kita pada masa kanak-kanak? Terkadang kita memiliki kenangan atau pengalaman yang tidak menyenangkan dan itu melekat sering, pengalaman negatif pada saat itu terbawa pada perilaku di saat ini. Saudari Muharini Aulia menjabarkan bahwa inner child bagian dari dalam diri kita dalam personal kita yang masih bereaksi dan merasa kita masih seperti anak kecil, selalu merasa salah disegala situasi. Inner child digambarkan sebagai anak kecil, yang lahir dari pengalaman pada tahap awal perkembangan sejak didalam janin, seperti bagaimana orangtua menyikapi kita sejak didalam janin yang kemudian akan memengaruhi kita akan punya inner child apa nantinya. Betapa pentingnya kita harus bisa melepaskan inner child kita menjadi bebas tidak berteriak lagi, jika inner child kita sudah kita apresiasi sudah kita peluk, kita menyadari mengakui keberadaannya kita bisa akan lebih fokus pada situasi saat ini, merespon sesuai dengan situasi yang dihadapi saat ini bukan menggunakan luka lama. Lalu bagaimana caranya kita bisa melepas inner child kita dari kurungannya? Proses identifikasi lebih awal dapat membantu kitabertanggung jawab atas diri kita, siapa yang masih tersimpan pada saat masih kecil kita akan belajar menerima aspek pribadi yg disukai ataupun tidak. Hal ini akan membuat inner child kita dihargai dan diterima (ia merasa inner childnya waktu kecil merasa terpuruk tidak terima). Ketika sudah dewasa kita bertemu inner child kita, kita berikan apa yang tidak diberikan pada anak kecil itu, saya menghargai maka saya merasa berharga. Akhirnya kita mampu lebih objektif dalam menjalani peristiwa masa kini.
Setiap manusia pasti pernah sakit hati dan mengalami luka dalam batinnya. Disadari atau tidak disadari, semua manusia pernah menyimpan kesalahan orang lain yang melukai perasaannya. Luka tersebut sering kali membekas di batinnya sehingga menghambat dirinya untuk berkembang. Penyembuhan menjadi salah satu cara untuk mengobati luka batin dari rasa sakit yang dialaminya. Selain itu pastinya kita punya kesimpulan bagaimana berdamai dengan diri sendiri dengan versi kita dengan pengalaman hidup diri kita masing-masing. Adapun pemaparan dari pemateri membuat kita serasa sedang melihat diri kita pun mengenal diri sendiri juga serasa flashback dengan pengalaman-pengalaman masa kecil kita.
Kami berharap dengan diadakannya seminar online ini dapat memberikan ilmu yang berguna bagi kita semua dan dapat memberikan ilmu yang berguna bagi kita semua dan dapat digunakan dengan baik. Kami ucapkan terimakasih kepada para sponsor dan media partner yang turut membantu menyukseskan acara kami.
Ditulis oleh Yussiana – Sekretaris Hmps PI